Definisi
Organisasi
Organisasi adalah adalah suatu kelompok orang
dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana –
prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi
oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan
eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi
dengan semua struktur yang
terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi
yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa
berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi
setiap individu dapat lebih mengetahui hal – hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan
sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau
perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Unsur-unsur
yang ada didalam organisasi
ada
tiga unsur penting partisipasi , sebagai berikut :
a. Unsur
pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih
daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
b. Unsur kedua
adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini
berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
c. Unsur ketiga
adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari
rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of
belongingness.
jenis-jenis yang ada didalam organisasi ,antara lain :
a. Pikiran
b. Tenaga
c. Pikiran dan
Tenaga
d. Keahlian
e. Barang
f. Uang
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan
dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu sebagai
berikut ini:
a. Waktu. Untuk
dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah
untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan
tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa
diperlukan peran serta.
b. Bilamana
dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar
tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negative.
c. Subyek
partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu
yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
d. Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator.
e. Partisipasi
harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya
menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta
pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
f. Para pihak
yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan.
g. Bila
partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan
kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau
penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau
jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prinsip bahwa
partisipasi adalah bersifat persuasif.
Bentuk-bentuk organisasi :
Keefektifan organisasi :
keefektifan
organisasi akan didukung oleh kekuatan kebiasaan pikiran yang terkait dengan:
1) Organisasi
digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sejalan dengan sasaran dan
rencana ;
2) Bentuk
mengikuti fungsi ;
3) Keputusan
dibuat dekat sumber informasi ;
4) Sistem
penghargaan ;
5) Komunikasi
horizontal dan vertical ;
6) Menghindari
konflik individu dan atau kelompok ;
7) Membangun
organisasi system terbuka ;
8) Organisasi
berintraksi dengan lingkungan ;
9) Ada nilai
kebersamaan yang didukung strategi manajemen ;
10) Kekuatan
dalam umpan balik untuk individu dan kelompok sehingga mampu mendorong belajar.
Pendekatan
organisasi :
Keyakinan
bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan
pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang
sering diungkapkan dengan apa yang disebut :
1) Pendekatan
pencapaian tujuan, menyatakan bahwa keefektifan sebuah organisasi harus dinilai
dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya.
2) Pendekatan
sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh
karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas
dan keseimbangan.
3) Pendekatan
stakeholders, dikatakan efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba
atau investasi, pertumbuhan penghasilan ; pegawai adalah kompensasi, tnjangan
tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja ; pelanggan adalah kepuasan terhadap
harga, kualitas, pelayanan ; kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
4) Pendekatan
nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut
dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ; perolehan
sumber (mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga
kerja) ; perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ; produktifitas
(volume keluaran tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan
informasi (saluran komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang
mengenai hal-hal yang mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan
tenteram, kontinuitas, kegiatan berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja yang
kondusif (pegawai mempercayai, menghormati serta bekerja sama dengan yang lain)
; tenaga kerja terampil (pegawai memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan
dan berkapasitas untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar